Adakah
yang menerbangkan rindu menjadi abu?
Perapian
yang kau nyalakan telah membakar akar
jerami
Kini
hanya abu ditanah gersang yang tertiup angin kau sisakan
Entah
apa salah angin hingga jerami menjadi bara ?
Kini
angin hanya menerbangkan sisa kesia-sian yang membatu
Mungkin
hanya bulir air yang mengerti betapa sedihnya bunga bunga padma
Tanpa
hadirnya cahaya dan semilir angin ….
Sejak
sajak ku terbakar ,kau tak menoleh lalu
bergegas pergi begitu saja
Firdaus yang kau ciptakan kau
tinggalkan
Bukan
karena badai…
Karena
aku bukan lagi pengayuh perahu yang kau
tumpangi
Kau
lebih baik berjalan dan tenggelam dalam taman cakrawalamu
Sungguh
aku bukan matahari yang kan selalu menjadi cahayamu
Aku
bukan gulita yang kan meneduhkan malam dalam mimpi mimpimu
Aku
bukan tuan puan yang kan merajai semua
hitungan detik waktumu
Aku
hanya baris baris doa sederhana yang
mungkin sesekali kau eja
1 komentar:
Catatan hati yang penuh makna ...
Posting Komentar