Membiarkan ujung jari jari ini terus berkata sombong..
Padahal dia sudah mengaduh gaduh tentang rindu
Langit tidak berdiam
Langit terus bergunam
bahwa aku butuh hadirmu untuk peneduh jiwa ragaku
Aku hanya perduli kepada siapa aku
Tanpa perlu memelas pada ke akuan ku bahwa aku hanya desir angin kecil di samudra badai keangkuhan
Aku hampir mati lemas tak bernadi
Begitu kerontang aku setelah langit tak berongga
Aku hanya bisa berbisik pada samudra
Hantarkan uap udara pada langit jingga
Ijinkan aku memberi cinta di setiap hela nadiku
Cintaku adalah doa doa di tengadah sepertiga malam terjagaku
Langit adalah tempat semua ucap ku terdawam
Jangan tertidur indahku...
Jangan kau simpan dendam rindam
Kamu adalah takdir bahagiaku
1 komentar:
Posting Komentar