Aku malu pada angin yang selalu rindu menderu
Aku rikuh pada bintang yang selalu setia memandu
Entah badai atau kemarau yang enggan bertanya pada penunggu hati…
Jika aku seumpama tanah biarkan aku menjadi pijakan mu saat dirimu menangis
Menjadi telaga yang selalu indah tuk kau pahami…
Aku laksana pulau pasir yang riang kau kunjungi
Menjadi pemanis kala getir berubah menjadi kehampaan
Usahlah masa perih yang menggantung kala kau menjadi kuncup…
Membebani mahkota indah mu…
Terlalu indah adinda..malaikat disekelilingmu akan muram jika kau kembali kuncup…
Menatap kedepan cantik…
Karena cinta bukan hanya di ujung asa
Aku masih menikmati jamuan coklat panasmu
Aku masih selalu indah mengingatnya (remember)…..
Jamuan coklat panas di caffe kecil mu di kota tua di Berlin
Menjadi gravitasi yang tak kunjung pergi…
Ya seperti pagi ini,Kupandangi gambar romansa pelangimu
Hanya decak kekaguman yang ku telan sendiri
Begitu indah dirimu adinda…
Menjadi bingkai hasrat yang ku sebut cinta…..
elgibran4pj
elgibran4pj
0 komentar:
Posting Komentar