Inikah musim rintik air itu?
musim dimana banyak udara rindu menguap menjadi awan peneduh
membawa butir kesunyian menjadi keagungan yang selalu dipuja pelukis langit
bersahutan membisikan bahwa aku mencintamu aksara di tulus senyumu
jujur aku tak bisa meloloskan diri dari doa cinta yang kau ucap….
Adakah saksi yang mau kau terangkan pada gelap?
Dikala garis takdir mengukir mu dalam kerapuhan
Dalam lingkaran kambium yang terjauh dari ruh jiwamu
Yang mungkin melemahkan mimpi
Menjadi badai di savana hijau langkah mu
Sungguh aku masih ingin menggenggam jemarimu yang lembut…..
Menghisap cahaya hangat yang baru setitik kau beri
Aku masih meracau bila mengingat kerling sudut matamu yang mengunci makna
Karena ku belum lama menatap senja di lingkaran langitmu
Jangan merapuh jinggaku…
Aku tak ingin doa panjangku tanpa wajahmu
Siapa yang akan ku temui jika hanya lampu lampu malam tanpa ada senjamu?
Denting parau suaraku tanpa lentik dawai sambutmu
Tetaplah menjadi cahaya indah di ruang waktuku