Sabtu, 28 April 2012

di sudut aku memandangmu....








Mengapa harus terus menatap?
Padahal hari sudah mulai getas meretas menuju gelap
Hanya sedikit butir cahaya yang datang
Itupun hanya  garis senyap
Terlalu beku hamba mengurai  kalimat manis tentang rindu

Aku kembali ke sudut  itu  ..
Sudut dimana aku menatapmu tanpa reda
Tatapan dimana  aku luluh dalam bait kekaguman tentangmu
Tak ada tempat bertanya…..
Tak ada jeda menyela ,semua ini tentang  10 menit  43 detik itu

Tak ingin bergegas lekas
Walau musim berhenti dan reda
Beribu kata ini masih ingin menjabarkan kaidah indah tentangmu
Jangan berhenti mencintai langit
Aku dalam lingkup sunyi kekasihku, jangan bergegas pergi..
Aku masih ingin dalam genggam  rintik hujan  kecil denganmu
Yaa… hujan yang membawa  kehangatan sepanjang boulevard  itu
Percayalah…

Jumat, 13 April 2012

10 menit 43 detik...






Tak lama aku memandangmu…
Hanya dari sekumandang  adzan  isya hingga iqomahnya
Memaknai  tatapan dari sudut yang ku sebut  kekaguman
Selendang  merah jambu  yang kau kenakan menutupi  aura lelah penatianku..

Ya..aku  jatuh hati pada caramu menatapku
Tatapan yang hanya ada pada bunga yang jatuh pada belaian embun
Harusnya aku menahan mu di sudut  itu  lebih dari  jengah waktu..
Sudut dimana  kau tak dapat berucap, aku harus  pergi…

Untuk datangmu menemui mimpiku
Untuk senyum yang kau lepas tuk dahagaku…
10menit 43 detik itu, di sudut kedai teh  di kota suci Arrafah
Aku mencintaimu  sungguh….




Minggu, 08 April 2012

adam




Sepertinya  aku  lupa
aku terlalu larut dalam rindu..
Sehingga  menelanjangi  angkasa  mimpi…
Menerobos  kaidah akal  dalam ketulusan

Naifnya  aku    mahluk golongan Adam
Terbius  kehangatan yang sudah aku ingat..
Dan kini aku kembali lupa..
Kau adalah Hawa yang  perlu 4oo tahun   pencarianmu..

Begitu sulit aku menemukan  kaidah hatimu
Aku lupa itu…ingatkan aku
Tak semestinya aku  lupa ketika kau buka risalah mu tentangku
Maaf aku merujuk kaku  atas khilafku..

Beri pelukis hati kuas kelembutan
Agar  jingganya tetap tergenggam..
Beri  ruh kelembutan  nafas Hawa  agar Adam tak terlena..
Untuk  jiwa yang terpatri keindahan ,tuk asa yang  tak tertahan
ku merindukanmu… sungguh.



                                                                                          
                                                                                                 elgibran4pj

Senin, 02 April 2012

rain...







hujan ini membuatku merajuk gundah
terlalu dingin udara membelai khusuk gamang risau...
dan aku terbius diam ...sangat diam
di musim air , yaa musim air berbisik
namun aku tetap berdiri di tempatku saat memandangmu
tepat di mana sudut terdalam ruang mata ini mengunci tatapmu....
tatap yang kusebut sisi kekaguman sempurna...

harum bunga tanjung yang tersentuh hujan kecil
begitu menggemaskan, menggelitik akal menguatkan seluruh imagi tentangmu
menjadi semilir  harum yang lembut seperti yang ku inginkan...
harusnya tak kau hapus senandung rindu saat hujan reda
percayalah karena  aku kan bertahan
di semua derai air yang menghujam terhadap asaku tentangmu
berdiri di semua badai yang datang dalam gravitasi rintik air

hujan ini mengingatkan ku tentangmu....
tentang  lembutmu......
tentang bunga bunga yang terbalut  belaian  air
tentang pelangi yang terlukis setelahnya...
tentang embun yang menjadi senyawa udara karenanya
tentang pesan cinta  yang  senantiasa  terdawamkan  akan mu seluruhnya

dilangit manakah kau menyimpan tepian hasratmu?
masih di ujung waktu antara siang dan malamkah?
aku meracau saat  penguasa warna mu melumat mu dalam gelap...
bersembunyi disemua riuh gaduh suara rindu
berharap hujan kan menghapus gelisah
seperti kini saat kau tak disini
aku hanya memandang rintik air
aku hanya mendekap derai beku ...
aku hanya sepi...
aku hanya hujan...


elgibran4pj


 

Puisi Dua Hati Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo