Selasa, 03 Mei 2011

bukan puisi cinta



Yang terdalam….
Adinda..
Yang di ucapkan kabut kepada  pagi
Bukan rayuan  syahdu  malam pada rembulan
Itu terlalu basi…
Aku  hanya ingin menatapmu  dalam…
Entah tatapan apa,tetapi begitu dalam…
Hingga sudut mata seperti  tak berongga..

Sesungguhnya aku masih dalam tanya yang haru?
Malaikat ataukah hanya desah jiwaku..
Begitu banyak ruh yang mendekapmu..erat,begitu erat..
Kadang  membuat ku seperti  hilang udara

Seperti pagi  ini aku melihat lukisan mu..
Lukisan sederhanaku
Untukmu dikau…
Seharusnya tak kau kunci ruang itu..
Aku masih ingin melukismu di ruangmu itu..
Ya,meski lukisan yang sangat   sederhana..
Hanya berbingkai   abjad abjad ketulusan  hati..
Tak seindah lukisan irises van gogh atau Lukisan no 5 Jackson Pollock..
Setidaknya ijinkan ku melukismu dalam warna yang tak pudar..
Untuk sebuah  janji ,sesunguhnya  aku merindumu  pasti….

2 komentar:

Irma Senja mengatakan...

siapakah yang mampu menghadirkan seseorang membingkai puisi seindah ini ?

siapakah yg mampu menginspirasimu hingga tertulis barisan aksara yang membuatku sempat mematung membacanya,

tapi siapapun dia tidaklah penting, karena kau begitu pandai menghadirkan warna jiwamu begitu nyata menjadi syair indah ini...

keep writing,...tetaplah menulis karena tulisan hatimu ku yakin mampu menyentuh setiap hati yg membacanya ^_^

elgibran mengatakan...

hanya..malaikat hati yang mampu menjadikan setiap abjad menjadi untaian kalimat kalimat indah..untuk sebuah nama yang ku sebut "kirana"

Posting Komentar

 

Puisi Dua Hati Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo