Minggu, 18 Maret 2012

coffee story....





Masih ingat kah kau …
Ketika lampu  di teras kita masih tetap menyala
Padahal hari sudah benderang  terang
Udara dingin mulai  menguap pergi menipis
Gemerlap bintang beranjak  usai menghiasi malam ku dengan mu…

Aku masih duduk menatapmu dalam waktu yang panjang
Berharap ujung waktu tak beranjak dari kutub nya
jangan bergerak waktu….ujarku!
Kopi kental hangat yang kau suguhkan begitu membuatku jatuh cinta
Padahal hanya kopi hitam  sederhana  dengan  campuran gula jawa

Serbuk serbuk hujan dari atap langit  begitu deras jatuh tak terbebani
Dan aku masih menikmati kopi  walau hanya  tinggal setengah
kau duduk di hadapku dengan mata kecilmu yang indah berbinar
Ada garis rindu yang tak terputus ketika menatapmu…
Ada getar yang tak pudar ketika mengeja baris baris ketulusan mu padaku

Akh…kisah kopi sederhana ini begitu memabukan ku
Menjadi bianglala keindahan disetiap musim
Menjadi harum yang semerbak takala bunga tanjung mulai tertimpa hujan sore
Membuka seluruh keindahan yang kau simpan di balik cadarmu
Tak perduli hijau berubah menjadi merah membara
Tak perduli rindu tegagap gugup di muara imagiku


44 komentar:

Anonim mengatakan...

MANTAP :)

lakaranminda mengatakan...

WOW!

Antik unik mengatakan...

Bianglala selalu bersinar
menerangi bunga tanjung
yang serbak mewangi.

elgibran mengatakan...

Mruhulessin: terima kasih..apresiasinya

elgibran mengatakan...

uzay: WOW...(kaget apa takut) ???
thans Brother..

elgibran mengatakan...

antika: semerbak bunga tanjung, so romantic
terima kasih tuk apresiasinya

EnnyD mengatakan...

jd inget dulu sukanya bikin puisi, tapi skr sdh gag pernah lagi...padahal dulu berasa py potensi hehe

salam kenal, tq udah mampir yak :D

Irma Senja mengatakan...

akh,...kamu !

elgibran mengatakan...

EnnyD: kenapa gak di gali dan dikembangkan lagi potensinya...:)

elgibran mengatakan...

Senja: akh....kamu???
kirain mau di balas puisi lagi teh Senja :D
Aku salah satu pengagum tulisan teh senja...:)

Dwi Ananta mengatakan...

Dan aku menatapmu, melahap wajah indahmu yang begitu nikmat memandang hujan dan mencicipi kopi buatanku.
Kopi yang kubuat dengan sepenuh cinta. Ada kububuhi rindu disana.
Dapatkah kau merasakannya? Apakah kau mencecap rindu ku di ujung lidahmu?

Sarnisa Anggriani Kadir mengatakan...

aku sukaaaa kata2mu ini :)

wanita wanita wanita mengatakan...

aku selalu rindu tulisan tulisanmu...
jangan geee errr yaaaa :D:D:D
pissssss,kutunggu karya mu selanjutnya

elgibran mengatakan...

dweedy:tak pernah kulupa asaku tentang mu,walau hanya seduhan kopi biasa yang sederhana :)
terima kasih seduhan apresiasinya

elgibran mengatakan...

Aiinizza : terima kasih kunjunganya
kata bisa menggambarkan asa...:)

elgibran mengatakan...

wanita wanita wanita :rindu...hmmm
hatur nuhun..:D

Annur Shah mengatakan...

merinding bacanya.....

๑ˆ⌣ˆ๑

Annur Shah mengatakan...

oh yah satu lagi,, diakhiran ada makna yg dalam bgd nih... brasa sedang memmbayangkan penuh keindahan.. hemmm mau dunk coffenya?

hii.. asal jgn Kopi luwak hehe..

lakaranminda mengatakan...

Takjub abang =)

ruang hati mengatakan...

puisinya super keeereeeeen..............
soooooooo sweeeeeeeeeeeeeeet,aku copas ya aa!!!

elgibran mengatakan...

Annur EL- Kareem : wah..kalo kopi luak saya juga belum pernah nyoba mba, katanya haram bagi yang gak punya uang, Ha..ha.
kalo kopi yang lain boleh lah aku traktir :)
Matur nuwun mba seduhan komentarnya :)

elgibran mengatakan...

Uzay : terima kasih Zay, tetap berkarya

elgibran mengatakan...

pintu hati: waduh ada komentator misterius...
btw terima kasih apresiasinya:)
gak boleh copas dosa kecuali di acc sama yang punya tulisan..:D:D

mita yuniar mengatakan...

Wah blognya kumpulan puisi ya..
kunjungan balik..salam kenal,keep posting yah..:)

elgibran mengatakan...

Mita Yuniar : iya kumpulan puisi tentang seseorang yang selalu menjadi pelangi ..
salam kenal :)
hatur nuhun

Amy mengatakan...

kopi dengan gula jawa kopi apa ya. ijon follow deh

Hairun NisYa mengatakan...

Puisinya bagus sobat....takjub diriku,,,,

Mohon maaf nih sobat baru mampir soalnya lagi banyak banget kegiatan...

~Cik Sweety~ mengatakan...

puitis sekali ya pesembahannya..aku kagum gtu lorh..maka,diizinin aku follow kamu ya..btw,tq atas kesudian kamu followin aku..

The Everyting In My Life mengatakan...

heloo...im here to drop 4 you a comment. i just read this puisi and i like so much, walaupun ada yang tidak di fahami pada ayat yang tertentu. salam sahabat dri malaysia :D peace!

elgibran mengatakan...

Ami: kopi dengan gula jawa sebuah rasa sederhana tapi penuh dengan ketulusan dan kesederhanaan,terima kasih untuk apresiasi dan menjadi sahabat hati...:)

elgibran mengatakan...

Hairun NisYa : sibuk kuliah jangan sampai lupa kesehatan :), terima kasih kunjunganya sahabat

elgibran mengatakan...

~Sweet Honesty~:sama sama, terima kasih apresiasi dan silaturahminya :)

elgibran mengatakan...

Za : hello, za senang dapat kunjungan sahabat blogger dari negeri seberang semoga silaturahmi dan persahabatan nya tetap terjaga
terima kasih apresiasi nya :)

IndraShare mengatakan...

bagus banget sob puisinya...

Wury mengatakan...

Bagus sekali, speechless...
Aku tunggu puisi indah selanjutnya :)

elgibran mengatakan...

Deindra :terima kasih apresiasinya sobat
terima kasih kunjunganya salam...

elgibran mengatakan...

Wury:speechless...
jadi memerah ,ha..ha..ha
terima kasih apresiasinya

octarezka mengatakan...

slalu ad kisah indah d setiap teguk kopi
*lovecoffee

Unknown mengatakan...

cafe hehe... puitis gan salut krna aku memang gak bs hehe...

elgibran mengatakan...

octarezka : yaa....seduhan kopi terkadang menghangatkan semua rasa
terima kasih apresiasinya sahabat :)

elgibran mengatakan...

katils :terima kasih..kunjunganya

andri K wahab mengatakan...

cuma bisa speechless, bagus sekali puisi ini bro :-D

elgibran mengatakan...

Andri Edisi Terbatas : woooow...kunjungan dan apresiasi yang tak terduga dari seorang penyair
thx..sobat :),salam pena..

Unknown mengatakan...

Wooww! Kereeen ΒªªªηǤ³³ε†

Posting Komentar

 

Puisi Dua Hati Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo